Perihal

Demi pena dan segala yang dituliskan.

Pena memiliki manfaat yang banyak, salah satunya di bidang ilmu. Oleh karenanya, Allah telah memberikan penegasan atas pena dalam Al Qur’an.

“Bacalah dengan (menyebut) nama Rabb mu Yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Rabb mu lah Yang Maha Pemurah, Yang mengajar (manusia) dengan perantaraan pena. Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.” (Qs. Al ‘Alaq : 1-5).

Ulama’ pun memberikan perhatian, salah satunya Imam Syafi’i. Beliau berkata:

“Ilmu itu adalah buruan, sedangkan catatan laksana tali pengikat. Ikatlah buruanmu dengan tali yang kuat. Adalah tindakan bodoh jika Engkau menangkap merpati, lalu engkau biarkan ia terlepas bersama kawanannya.”

Oleh karenanya, dengan perantara blog ini sebagai kepanjangan pena, penulis berharap dapat memperoleh ilmu, mengajarkannya, dan mendistribusikannya, dengan ridha Allah, insyaallah.

Sebagai pengingat, terkadang sarana dapat menjadi jebakan juga. Kemudahan yang ada karena pena dapat menjadikan diri kita lengah, antara lain: tidak berjuang untuk menghafal karena merasa sudah ada di buku blog atau sejenisnya.

Sufyan Ats Tsauri menyatakan, “Sebab paling uruk yang memisahkan seseorang dari ilmu adalah catatan.” Faktanya, beliau juga mencatat ilmu. Hal ini karena sisi celanya bukan pada mencatatnya atau catatannya, tetapi ketergantungan seseorang pada catatan sehingga ia merasa telah memegang ilmu dan tidak menjaganya dengan hafalan.

Wallahu a’lamu bish shawab.

Leave a comment